Rabu, 14 Maret 2012

Dagelan Politik Dari Sudut Pandang Wong Cilik


Seperti kita ketahui bersama bahwa situasi politik di negeri kita semakin hari kian memanas....Salah satu bahasan yang mencuat adalah masalah korupsi....Korupsi yang notabene masuk ranah hukum sudah terseret ke ranah politik...bahkan kalo kita lihat di televisi, badut-badut jalanan menjadi komentator dengan mencuatkan opini2 publik yang nggak jelas.
Hehehe.....ini dagelan yang sangat memilukan sampe seorang nenek tertawa terpingkal nonton perdebatan politik di televisi..... Kata seorang bocah :"Mending nonton tuan takur di KDI"... Kata seorang kakek: "Mending nonton Ria Jenaka jaman tahun 80an, ada ateng, iskak , mono , romo dkk". Kata oom tedjo: "Yang ribut teriak korupsi adalah orang yang nggak kebagian hasil korupsi". Kata bang Dudung: "Apapun partainye nyang penting waktu kampanye bagi-bagi kaos".
Ya...itu lah pendapat beberapa temen mewakili komunitasnya masing2. Yang jelas kita sebagai insan yang baik harus bisa mencermati masalah yang sedang terjadi di negeri ini...Media saat ini membawa kepentingan golongan masing-masing dengan mengembangkan opini publik yang menguntungkan kelompoknya sendiri. Masyarakat terjebak pada kondisi "panas" sehingga lebih asik memperbincangkan masalah dagelan politik ketimbang membimbing anaknya mengerjakan PR.
Lantas apa yang harus kita lakukan menyikapi carut-marutnya situasi yang terjadi? Sudah sepatutnya kita sejajarkan Dagelan politik yang dimainkan sejajar dengan Opera Van Java atau Uya Kuya...hehehe....


Salam



Heru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar